Dua hari yang lalu, tiba-tiba
beliau menghampiri saya sewaktu saya sibuk membolak-balik halaman buku, setelah
bertanya-tanya tentang judul tesis saya, beliau memberikan tips tips yang cukup
memberikan saya gambaran bagaimana kedepannya dalam menulis tesis, namun yang
membuat hari ini saya membenarkan nasehat beliau, adalah saat pikiran saya
tidak singkron dengan tangan untuk mengetik, si tangan sangat siap untuk
menulis dengan kecepatan penuh namun si pikiran (otak) belum juga memberikan
perintah “apa” yang harus ditulis alias “mentok”. Setengah hari itu halaman
masih kosong, entah kenapa. “sudahlah istirahat sejenak” kata saya. Akhirnya saya
cari kegiatan lain karena kebetulan lapar akhirnya saya masak, sambil menikmati
makanan terlihat buku kecil di ujung meja komputer, saya bolak balik halaman
perhalaman sambil tangan dengan terampil memasok makanan ke ‘penggilingan’
(mulut), tiba-tiba ‘glekk!!!’ makanan sepontan masuk ke kerongkongan, beberapa paragraph
bahan tulisan yang selama ini saya cari membuka kemacetan otak saya, spontan
saya berbisik dalam hati, “subhanallah, nasehat syaikh itu benar” . beliau
berkata ‘kalau kamu berada pada posisi ‘mentok’ istirahatlah dan bacalah buku,
dengan membaca buku kita mendapatkan manfaat ilmu dan yang terpenting adalah ‘barakah’
dari membaca buku itu”, beliau yang mengaku kenal dengan sepupu saya ust. Fairuz
subakir dan ust dihyatun masqon itu mendoakan saya lantas pamit pergi dari
perpustakaan.
Saya mengambil kesimpulan,
rupanya separagraf bahan tulisan yang sedikit itu adalah bentuk barakah dari
membaca buku, dan itu sesuai dengan nasehat beliau. Jazahullahkhair.