Pages

Tuesday, April 2, 2013

SAPTCO, Mahasiswa Madinah dan Umrah


(saudi public transportation corporatio) disingkat SAPTCO adalah moda transportasi umum milik kerajaan saudi arabia yang menghubungkan antar provinsi dalam kerajaan bahkan sampai keluar negri seperti mesir, yordania dan negara tetangga lainnya, naqel jamaai biasa kami menyebutnya dalam bahasa arab telah menjadi andalan transportasi kami sebagai mahasiswa madinah munawwarah untuk melaksanakan ibadah umroh di kota suci makkah.


Lima sampai enam jam dengan sabar kami lalui, melintasi kegersangan padang pasir yang mengiringi sepanjang perjalanan, sesekali terlihat pepohonan khas padang pasir tumbuh alami diantara bebatuan terjal yang lapuk oleh panasnya sengatan matahari, suku badui kadang terlihat membangun perkemahannya di beberapa bidang tanah, tentu saja sambil berternak unta atau kambing sebagai matapencaharian mereka, konon istri istri raja berasal dari suku badui ini yang terkenal akan kecantikan dan kepolosannya, kabarnya mahar merekapun lebih tinggi dibanding gadis yang tinggal diperkotaan.
Bis yang kami naiki sangat nyaman maklum kesemuanya merek mercedesbenz namun akhir-akhir ini rupanya pihak saptco mulai beralih ke merek kinglong produksi china, menurut penuturan sopir yang kebetulan banyak berasal dari Indonesia kenyamanannya sangat jauh dari mercedesbenz kamipun langsung mengiyakan, maklum, kurang lebih tujuh tahun kami terbiasa dengan bis mercedes mereka, tapi itu tidak jadi masalah, toh pihak kampus yang bekerjasama dengan perusahaan saptco memeberikan potongan 50% untuk perjalanan pulang pergi, dengan kata lain kami hanya membayar tiket pergi saja, biasanya sopir istirahat sejenak di tempat peristirahatan yang banyak terdapat di sepanjang perjalanan sekedar untuk shalat makan atau bristirahat sejenak melepas lelah, fasilitas yang disediakan lumayan lengkap biasanya tersedia rumah makan, mini market, masjid  dan SPBU, hanya atm yang jarang bahkan mungkin tidak ada, karena letaknya yang berada ditengah padang pasir.
Pemberhentian bis di makkah sangat dekat dengan masjidil haram cukup berjalan kaki 10 menit sudah berada dipelatarannnya, tepatnya di pintu umroh, atau dalam bahasa arab biasa di sebut bab umroh.
Sebuah kenikmatan luar biasa yang kami rasakan dan patut disyukuri, dengan hanya berbekal SAR100 -sekitar Rp. 250.000-  untuk transport dan makan sudah bisa melaksanakan umroh, dibanding jamaah umroh asal indonesia yang harus menyediakan munimal 14 juta untuk umroh, biaya yang sangat besar bagi sebagian kalangan, ALHAMDULILLAH beasiswa yang kami terima sebesar SAR850 atau kurang lebih dua juta rupiah setiap bulannya ditambah tunjangan buku pelajaran selama setahun sebesar  SAR850 , sangatlah cukup untuk kebutuhan sehari-hari, terlebih asrama dan segala fasilitasnya yang disediakan gratis dan dapur umum dengan harga yang super murah cukup bisa membantu menghemat pengeluaran kami, walhasil umroh sebulan sekali cukup wajar bagi kalangan mahasiswa Madinah Munawwarah, bahkan sebagian mahasiswa mengirim sebagian beasiswa ke keluarga mereka di indonesia.
Perjalanan madinah-makkah atau sebaliknya akan terasa lama sebab bis tidak boleh melebihi kecepatan 80 km/jam, tidak heran sering sekali kami disalip oleh kendaraan-kendaraan kecil yang biasanya kecepatannya diatas 120 km/jam plus jalanan yang lebar dan lurus layaknya sirkuit balapan sangat mengggelitik kaki untuk tancap gas,
Sepertihalnya moda transportasi umum penumpang di bis saptco beragam, dari penduduk asli dan pendatang, baik dari indonesia, pakistan, banglades, mesir dll. Dan kalau bepergian pada hari kamis atau jumat tidak jarang akan bertemu dengan mahasiswa madinah karena memang dua hari itu adalah hari libur sekolah dan kantor di Saudi.
Tulisan ini menggambarkan sedikit banyak tentang sekelumit kegiatan yang biasa dilakukan mahasiswa Madinah Munawwarah, penulis masih dalam perjalanan pulang menuju Madinah menggunakan bis saptco ketika tulisan ini di tuangkan, sambil mengisi kekosongan dan mengobati kebosanan, semoga bermanfaat.
60 km dari kota Madinah, 4:02 pm, selasa 2 April 2013.

2 komentar: